Oleh: Lukman Fath
Bagaimana kalau aku mulai bertanya?
Kala deru ombak menghempas bibir pantai
Di mana cinta menjadi subjek tanpa objek
Aku mulai merasa, ada bunga gurun yang merekahkan senyuman
Kala malam menelan bagaskara yang lelah menata dunia
Serayu menjemput rembulan nan tenang
Sebut saja kamu
Manusia yang menafsirkan gelap menjadi terang
Gundah menjadi tawa renyah
Rapuh menjadi kokoh nan kekar
Bukan soal rasa,
Namun, soal menyakinkan rasa
Jikalau senja adalah duka
Maka, kamu adalah pagi di musim bunga
Izinkan aku melabuhkannya lagi,
Sebuah rasa tanpa tanda tanya
Sebuah cita tanpa imbuhan di - kan
Karena cita kita bersanding dengan imbuhan me - kan
Cirebon, 23 Desember 2019
No comments:
Post a Comment