Friday, December 20, 2019

Puisi | AKHLAK PENGANGGURAN



Oleh: Iskandar

Isi kalbu teraniaya
Jiwa terpasung kerapuhan
Suara terdengar sunyi senyap
Pandangan mata terluka insomnia
Bahasa bermekar haram
Telinga selalu dengar hasud
Paru-paru memeluk erat kesepian
Otak selalu amnesia lupa seluruhnya
Jantung mudah retak
Derap langkah kaki tersesat arah
Batin terus menerus merana
Warna drama asmara halusinasi ilusi
Ayat-ayat doa melarat
Otot-otot tubuh malas
Rupiah sekarat makruh
Sentuhan jemari mengandung penyakit
Tulang tengkorak depresi
Lidah terus berucap dusta
Kendaraan hanya angin
Hidung mencium bau anyir amis luka di kulit
Melewati waktu hanya hampa

Seperti sebuah petir
Yang menyambar
Seperti sebuah badai
Yang menghancurkan
Seakan langit telah runtuh
Seolah bumi telah terbelah

Di kala semua nama
Di kala segala makhluk
Di kala seluruh budaya
Di kala semua agama
Di kala segala generasi
Di kala seluruh alam semesta

Berucap pada para pengangguran
Bersuara untuk para pengangguran
Menolak pada para pengangguran
Melarang untuk para pengangguran
Menyiksa pada para pengangguran
Menghukum untuk para pengangguran

Akhlak dari orang pengangguran
Seakan seperti manusia tanpa nama

Tak ada yang seistimewa nabi
Tak ada yang senyata khalifah
Tak ada yang sepercaya wali
Tak ada yang sepeduli ulama

Di dalam warna wajah kehidupan
Pada bumi yang terus berputar
Tak ada yang mengerti
Pada apa yang dilewatinya
Mimpinya untuk dimengerti
Cintanya untuk dikasihsayangi
Rindunya untuk dipeluk mesra

Hanya tuhan yang mengerti dan memahami
Alasan dari ciptaan-Nya
Tentang akhlak dari pengangguran

No comments:

Post a Comment