Sunday, May 17, 2020

DIALOG TAG: Penggunaannya pada Cerpen dan Novel


 

Bila kita banyak membaca buku novel atau cerpen, tentu akan menemui perbincangan antartokoh. perbincangan ini sangat memberi bumbu sedap terhadap cerita tersebut. Cerita akan menjadi lebih hidup dan seolah benar-benar terjadi dalam pikiran kita. Istilah perbincangan dalam cerita adalah dialog tag di mana merupakan bentuk frase yang mengikuti dialog. Dan sebagai bentuk informasi indentitas pembicara apada cerita tersebut.

Contoh dialog tag yang sering digunakan, yaitu: Gumam, jawab, kata, lanjut, pekik, pinta, potong, protes, tanya, tolak, tukas, ucap, ujar, ulang, sahut, sanggah,  sergah, seru, lirih, dan sebagainya.

Dialog tag memiliki 6 tata cara penulisan, yaitu sebagai berikut:

1.       Dialog menggunakan koma sebelum tanda petik terakhir.

Berikut contohnya:

“Aku suka banget main dengannya,” Katanya (salah)

“Kemarin, aku melihat dia main denganmu,” ujarnya (benar)

Dalam dialog ini, setelah tanda petik maka di awal huruf dialog tag tidak menggunakan huruf kapital.


2.       Dialog menggunakan titik sebelum tanda petik terakhir.

Berikut contohnya:

“Dia itu memang kawan terbaikku.” ucapku (salah)

“Kamu itu memang kawannya yang paling baik.” Ujarnya (benar)

Dalam dialog ini, setelah tanda petik maka di awal huruf dialog tag menggunakan huruf kapital.


3.       Dialog menggunakan tanda tanya sebelum tanda petik terakhir.

Berikut contohnya:

“Tadi kamu berangkat dengan siapa?” Tanya Udin (salah)

“Tadi kamu berangkat dengan siapa?” tanya Udin (benar)

Dalam dialog ini, setelah tanda petik maka di awal huruf dialog tag tidak menggunakan huruf kapital.


4.       Dialog menggunakan tanda seru sebelum dialog tag.

Berikut contohnya:

“Loh, kamu yang salah!” Teriak Jukri (salah)

“Aku kecewa banget sama kamu, pergi!” teriak Reni (benar)

Dalam dialog ini, setelah tanda petik maka di awal huruf dialog tag tidak menggunakan huruf kapital.


5.       Dialog yang terputus

Berikut contohnya:

a.       “Aku ... Sudah rindu padamu.” (salah)

“Kamu ... memang yang terbaik.” (benar)

b.       “Aku memang benci padamu, tapi–” Potongnya (salah)

“Aku memang benci padamu, tapi–” potongnya (benar)

 

Jadi ingat lagi materi tentang penggunaan elipsis juga untuk contoh pertama. Sebagai tambahan pada akhir dialog tag yang menggunakan elipsis menggunakan 4 titik, 3 titik untuk elipsis dan ditambah 1 titik untuk mengakhiri atau bisa dengan koma. contohnya:

"Masihkah kamu ...."

"Aku masih suka ...,"

Dalam dialog kedua, setelah tanda petik maka di awal huruf dialog tag tidak menggunakan huruf kapital.


6.       Dialog sambung

Berikut contohnya:

“Kamu,” lirihnya, “jangan pergi lagi!” (salah)

“Kamu,” desisnya, “Hati-hati di jalan, ya!” (benar)

 

Jadi pada dialog sambung, setelah koma dilanjutkan dengan huruf kapital pada dialog berikutnya. Sebagai catatan apabila setelah dialog tidak menggunakan kata dialog tag, maka menggunakan huruf kapital di awal katanya. Sebagai contoh:

“Aku gak tahu harus bicara dari mana,” Aku hanya diam melihatnya menangis


Oleh Lukman

Cirebon, 17 Mei 2020

 


No comments:

Post a Comment