Thursday, May 28, 2020

PUISI | KUTEMUKAN AYATNYA



Ibu Pertiwi memanggilku dengan abjad ganjil

Pekikan semesta merobek harapan mentari ‘tuk terus bersinar

Raja-raja terdiam dalam kekalutan bercampur gundah asam garam

Dilihat dari mana pun, bumi ini sedang berteriak dan berselimut sendu

Saking senduhnya, langit enggan meneteskan air matanya ke bumi

Tuhan, inikah yang dimaksud ayatMu yang Agung

Kami terpisahkan oleh ruang dan kekalutan

Lembah-lembah buah anggur kami

Berganti ilalang dan rumput liar

Tidak ada kami di dalamnya

Yang ada hanyalah tangisan

Semesta dan Ibu Pertiwi

Tanpa tetesan air mata

Air mata semesta sudah habis duhai tuan dan puan

AyatNya sudah nampak bertengger nan gagah di langit sana

Kita hanya menunggu waktu untuk kembali padaNya

Dan benar-benar bersandar pada ayat-ayat dan kembali di jalanNya

 

 

Lukman Fath

Cirebon, 28 Mei 2020

 

 


No comments:

Post a Comment