Oleh : Tati Haryati
Syairku kini terluka
Tergores belati tajam bernama cinta
Syairku merintih dan menjerit
Tapi tidak satupun yang mendengarnya
Syairku tertulis dari tinta hitam bernama kepedihan
Setiap baitnya tercabik dan berdarah
Aku dan syairku memasuki dunia suram
Hingga lupa jalan pulang
Syair ini menenggelamkanku dalam kegetiran yang enggan sirna
Dia menyekapku dalam keheningan
Hingga tak ada ruang bagi hatiku untuk bernafas
Terlalu sempit, menghimpit, dan sesak
Dan kini syairku dalam nestapa, letih, sunyi, dan terluka
Cirebon, 24 November 2018.
No comments:
Post a Comment