Thursday, October 8, 2020

Puisi | Kumpulan Sajak Lawan


Untukmu yang tidur mengenakan dasi. Kautahu? Jangankan kita, Masyarakat, bungkus gorengan pun berkelakar menggelar

Tujuanmu, menggemakan pekikkan gagak di tengah malam. Kami akan sampaikan salam rindu dengan puisi dan syair syahdu, teruntuk dirimu, sang Penguasa.


 Indonesia Butuh Cinta yang Merata


Oleh Anni Cahya


Katanya,

Indonesia itu penuh cinta

Ternyata,

Cinta itu tak pernah merata

Cinta hanya untuk yang punya harta

Cinta tak pernah di beri untuk kami, yang tak punya apa-apa

Kami hanya minta cinta yang merata

Agar hidup berdampingan, bisa bahagia bersama-sama


#gagalkanomnibuslaw




Lalim

Oleh : Wawat Qomariyah


Ada apa ini?

Udara pagi berubah suram

Pengap dengan keresahan

Pasalnya malam tadi ada keputusan merugikan

Kebijakan tak karuan baru saja ditetapkan

Catatan sejarah kelam bertambah lagi


Ribuan wajah marhaen terpasang pucat pasi

'Ini pembunuhan' keluh batinnya

Suaranya telah habis menjerit

Sayang, nyatanya mereka terlanjur tuli

Tak mau tahu tentang tangisan anak negeri


Masa bodoh tentang bangsa ini

Toh, kita memang hanya mencari untung

Urusan apa dengan krisis legitimasi

Toh, bangku ini telah diduduki

Peduli apa dengan kesejahteraan rakyat ini

Kenal saja tidak


Nyatanya ibu pertiwi memang sedang bersusah hati

Diinjak dan dikotori oleh puan tuan tak tahu diri

Dulu saja menghamba meminta suara kami

Saat ini, jangankan tepati janji

Keluhan kami saja tak ditepati

Memang tak berfungsi


Suara kami mengawang

Melebur pada pengaharapan tak tercapai

Kami hampir lupa tentang keadilan sosial

Karena kami selalu dirugikan

Saat nyawa kami terancam wabah antah berantah

Dengan sekali tikaman kebijakan brutal

Kaurenggut sisa pengharapan kami

Nafas hidup ini hampir sekarat

Lalu tewas di tanah sendiri


Hingga pada titik kami tahu

Kata 'LALIM' masih terlalu manis

Bagi kalian pembantai bangsa ini


Kuningan, 7 Oktober 2020



Suara Rakyat


Oleh Lukman


Rakyat,

Rakyat,

Suara itu bergema di tengah maraknya virus Korona

Lihatlah kawan, mereka rapatkan barisan tuk melawan

Melawan?

Mereka melawan kedzaliman para pengkhianat rakyat!


Mosi tidak percaya!

Mosi bergerak bak laskar cinta

Mosi hancurkan tahta,

Tahta kedzaliman para penguasa


Adakah secuil cinta di negeriku?

Secuil cinta untuk menyumbat pori-pori kerakusan si Fulan

Hingga kami tahu bahwa negeriku sedang baik-baik saja


Cirebon, 07 Oktober 2020


Sebelum Waktu Memasuki Dini Hari

Oleh: Iskandar


Di bawah cahaya lampu

Mencoba terjemahkan 

Puisi dari rumi

Sebelum waktu

Memasuki dini hari


Sementara wabah belum hilang dari semesta

Sedangkan berita di media

Tentang undang-undang yang baru bagi tenaga kerja

Membuat seluruh lapisan keluarga resah dan gelisah

Seakan kebakaran jenggot


Singkat cerita

Dalam perjalanan pulang dari rumah sakit sang dokter dengar suara

Seorang

Musisi jalanan

Mendendangkan lagu

Iwan Fals,

"Wakil Rakyat seharusnya merakyat jangan tidur waktu sidang soal rakyat

Wakil Rakyat bukan paduan suara

Hanya tau nyanyian lagu setuju"


Dalam hati bertanya 

Apakah luna masih tetap sejati pada nabastala

Untuk melayani malam?


Demi shalawat 

Yang terus menerus

Bergema dalam pesantren

Apa warna yang tepat di awal bulan Oktober?


Cirebon, 8 Oktober 2020


Omnibus Law

Oleh Syela MaPurSa


Di sudut malam ...

Mataku belum juga terpejam

Kuambil benda pipih di nakas ranjang

Untuk mengisi waktu luang


Kuhidupkan data dengan kuota malam

Melihat berbagai unggahan yang kini sedang viral

Ternyata trending topik adalah omnibus law


Apa itu omnibus law?

Saat itu yang terlintas di pikiranku adalah peraturan terkait bus

Apakah tarif bus naik lagi?

Ataukah pemusnahan bus?


Tapi ternyata aku salah

Omnibus law adalah RUU yang terkait dengan buruh

Hak hak buruh yang terampas

Oleh oknum yang mementingkan kelas atas


Tak kusangka

Ternyata ada manusia setega mereka

Janji yang diucapkan untuk menyejahterakan rakyat

Apakah mereka tidak ingat?


Untuk mencapai posisi itu mereka membutuhkan suara rakyat

Namun saat telah tercapai mereka malah menghianati rakyat

Bolehkah kusebut mereka manusia bejat?


Rasa kesal ini melanda dada

Terasa menyesakkan mengetahui sikap mereka

Kuberharap semoga Tuhan memberi hidayah

Kepada mereka yang serakah

Agar tak lagi membuat rakyat sengsara


Kututup benda pipih itu

Berdo'a sebelum terlelap

Dengan hati yang penuh harap

Semoga UU itu segera lenyap


Di atas kursi, 08 Oktober 2020

No comments:

Post a Comment