Sunday, January 19, 2020

HOW TO MAKE AN ARTICLE




Salam Literasi, 

Menulis dapat dilakukan oleh siapa dan kapan saja. Berawal dari mau untuk menulis dan berani untuk mengungkapkan gagasan adalah hal yang sangat penting bagi pencinta aksara. Menulis tidak terpatok dalam karya sastra. Dalam ranah pendidikan menulis sudah tidak asing lagi, seperti sebuah artikel. Artikel sudah sangat familiar terdengar di telinga.
Pada hari Sabtu tanggal 18 Januari 2020 PENA sebagai salah satu organisasi bergerak di bidang  kepenulisan yang ada di Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon mengadakan workshop kepenulisan yang bertajuk "How to Make an Artikel". Pada kegiatan kali ini PENA didampingi oleh Bapak Barnawi, M. S. I. selaku pembina dan dosen di Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon.

"Memang dalam penulisan artikel membutuhkan waktu yang cukup lama, karena harus beberapa kali dikoreksi dengan teliti". Ujarnya.
Antara knowledge, skill, dan desire menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari menulis, apalagi untuk menulis sebuah artikel.
Beliau menyampaikan bahwa artikel adalah karya ilmiah populer yang terbit di media yang ditulis secara offline maupun online. Ciri-ciri dari artikel yang terdapat di koran adalah terpampang tulisan "wacana'' atau "opini".

Bapak Barnawi menyampaikan beberapa langkah sistematis dalam pembuatan artikel adalah sebagai berikut:
1.      Carilah isu terhangat yang relevan dengan keilmuan Anda. Isu terhangat dapat diperoleh secara online, pernyataan pemegang otoritas, maupun kenyataan empirik.


Anggota PENA IAI Bunga Bangsa Cirebon sedang diarahkan mencari isu melalui gawai masing-masing

2.   Dari hot issue yang dipilih, buatlah konstruksi judul dan topik tersebut. Judul diupayakan menarik, mengundang orang untuk membaca, dan membuat penasaran.
3.    Artikel terdiri atas pembuka, inti, penutup. Dalam paragraf pembuka artikel, sajikan fenomena (berangkat dari hot issue). Lalu lengkapilah dengan data.
4.      Sajikan teori, pendapat ahli, tentang fenomena/isu.
5.      Lakukan analisi fenomena, data dalam persfektif teori yang dibaca.
6.      Berikan solusi atas fenomena yang telah dianalisis.
7.      Penutup
Dalam penutup dapat berupa simpulan atau implikasi atas fenomena yang ditulis. 

Dengan durasi 2 jam rupanya tidak bisa langsung sampai ke tahap penutup artikel. Hampir semua anggota pena hanya dapat menentukan atau membuat judul artikel. Dalam hal ini Pak Barnawi pun menegaskan bahwa dalam menulis memang perlu pembiasaan agar cepat merangkai sebuah kata-kata.
Semoga kegiatan ini dapat berlangsung secara istiqomah, dan memberikan manfaat yang banyak, tidak hanya untuk anggota PENA saja, akan tetapi untuk masyarakat luar. Dan semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk terus belajar melalui dunia tulis menulis serta menumbuhkan sikap dan perilaku sadar literasi. Salam Pena.

Ulasan oleh Dewi Pribadi.
Cirebon, 19 Januari 2020

2 comments:

  1. Keren.. ulasannya. Semangat trus ya penaIAI

    ReplyDelete
  2. Terima kasih untuk semangatnya, kita semangat bersama. Yuk meet up.

    ReplyDelete