Salam Literasi,
Menulis dapat
dilakukan oleh siapa dan kapan saja. Berawal dari mau untuk menulis dan
berani untuk mengungkapkan gagasan adalah hal yang sangat penting bagi pencinta
aksara. Menulis tidak terpatok dalam karya sastra. Dalam ranah pendidikan
menulis sudah tidak asing lagi, seperti sebuah artikel. Artikel sudah sangat
familiar terdengar di telinga.
Pada hari Sabtu
tanggal 18 Januari 2020 PENA sebagai salah satu organisasi bergerak di
bidang kepenulisan yang ada di Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon
mengadakan workshop kepenulisan yang bertajuk "How to Make an
Artikel". Pada kegiatan kali ini PENA didampingi oleh Bapak Barnawi, M. S. I.
selaku pembina dan dosen di Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon.
"Memang dalam
penulisan artikel membutuhkan waktu yang cukup lama, karena harus beberapa kali
dikoreksi dengan teliti". Ujarnya.
Antara knowledge,
skill, dan desire menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari menulis, apalagi
untuk menulis sebuah artikel.
Beliau
menyampaikan bahwa artikel adalah karya ilmiah populer yang terbit di media
yang ditulis secara offline maupun online. Ciri-ciri dari artikel yang terdapat
di koran adalah terpampang tulisan "wacana'' atau "opini".
Bapak Barnawi menyampaikan beberapa langkah sistematis dalam pembuatan artikel adalah sebagai berikut:
1.
Carilah isu terhangat yang relevan dengan keilmuan
Anda. Isu terhangat dapat diperoleh secara online, pernyataan pemegang
otoritas, maupun kenyataan empirik.
Anggota PENA IAI Bunga Bangsa Cirebon sedang diarahkan mencari isu
melalui gawai masing-masing.
2. Dari hot issue yang dipilih, buatlah konstruksi judul dan
topik tersebut. Judul diupayakan menarik, mengundang orang untuk membaca, dan
membuat penasaran.
3. Artikel terdiri atas pembuka, inti, penutup. Dalam
paragraf pembuka artikel, sajikan fenomena (berangkat dari hot issue). Lalu
lengkapilah dengan data.
4.
Sajikan teori, pendapat ahli, tentang fenomena/isu.
5.
Lakukan analisi fenomena, data dalam persfektif teori
yang dibaca.
6.
Berikan solusi atas fenomena yang telah dianalisis.
7.
Penutup
Dalam penutup dapat berupa simpulan
atau implikasi atas fenomena yang ditulis.
Dengan durasi 2 jam rupanya tidak bisa langsung sampai ke tahap penutup artikel. Hampir semua anggota pena hanya dapat menentukan atau membuat judul artikel. Dalam hal ini Pak Barnawi pun menegaskan bahwa dalam menulis memang perlu pembiasaan agar cepat merangkai sebuah kata-kata.
Semoga kegiatan ini dapat berlangsung secara istiqomah, dan memberikan manfaat yang banyak, tidak hanya untuk anggota PENA saja, akan tetapi untuk masyarakat luar. Dan semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk terus belajar melalui dunia tulis menulis serta menumbuhkan sikap dan perilaku sadar literasi. Salam Pena.
Ulasan oleh Dewi Pribadi.
Cirebon, 19 Januari 2020
Ulasan oleh Dewi Pribadi.
Cirebon, 19 Januari 2020
Keren.. ulasannya. Semangat trus ya penaIAI
ReplyDeleteTerima kasih untuk semangatnya, kita semangat bersama. Yuk meet up.
ReplyDelete