Friday, January 10, 2020

PENGGUNAAN KATA DI, KE, -MU, -KU DAN KAU- YANG TEPAT


Oleh: Lukman

Banyak orang masih belum tahu dan tidak bisa menggunakan kata di, ke, mu, ku, dan kau secara tepat. Serta banyak juga yang tidak bisa membedakannya dengan kata imbuhan. Hal ini tentunya penting untuk dipelajari bagi para penulis. Bahkan, masih banyak para penulis senior belum bisa menggunakan aturan/kaedah penulisan yang tepat terhadap kata tersebut.

Di sini akan dibahas bagaimana kaedah atau aturan penulisan kata di, ke, mu-, ku-, kau- yang benar.

1. Di dan ke
Penggunaan kata "di" dan "ke", terbagi menjadi dua macam. Pertama sebagai kata depan, dalam penulisannya harus dipisah. Kata depan sendiri menjelaskan atau menunjukan keterangan waktu, tempat, dan suasana. Contohnya sebagai berikut:

a. Sebagai keterangan waktu
- Anto tidak menyadari bahwa di malam itu dirinya tertidur saat menonton sepak bola.
- Ritual ini dilakukan Sony dari malam Jumat ke Sabtu pagi tanpa makan dan minum.
- Pemuda itu melakukan perampokan yang sadis terhadap keluarga Pak Joni, tepatnya di pukul 12.00 WIB, ia ditangkap oleh pihak berwajib saat akan membagi hasil rampasan mereka.

b. Sebagai keterangan tempat
- Dia dari kemarin tidak terlihat batang hidungnya, entah sekarang ada di mana.
- Di sini adalah tempat orang-orang melakukan ritual terlarang bagi adat desa Sono.

c. Sebagai keterangan suasana
- Di keheningan malam, sosok hantu berkepala kuda memanggil diriku yang sedang melewati jalan makam Mbah Langit.
- Di kondisi yang masih mencekam seperti itu, masyarakat kota Gaza tetap melakukan sholat Idul Adha secara khusuk.

Kedua, kata "di" dan "ke" sebagai imbuhan (afiks). Pada kesempatan kali ini hanya menjelaskan secara garis besarnya bahwa penulisan kata tersebut disambung. Sebagai contoh:
1. Di- + pukul = dipukul
2. Ke- + dapat + -an = kedapatan
3. Di- + tarik = ditarik
4. Ke- + peduli + -an = kepedulian.

Kata di atas adalah beberapa contoh kecil dari penggunaan kata imbuhan "di-" dan "ke-". Perlu diingat bahwa penulisan kata imbuhan harus disambung.

2. Ku-, -ku, kau-, -mu
Kata "ku", "mu", dan "kau" adalah kata ganti orang.
Kata "-ku" dan "-mu" juga berasal dari kata "aku" dan "kamu", yang artinya menyatakan sebuah kepemilikan bila diletakan di akhir kata sebelumnya. Serta penulisannya harus disambung/serangkai dengan kata tersebut. Sebagai contoh: mulutku, senyumanmu, jamku, kekasihmu, dan buah hatiku.

Kemudian kata "ku-" dan "kau-" sendiri berasal dari kata "aku" dan "engkau", penulisannya pun harus serangkai dengan kata setelahnya. Contoh: kupandang, kugapai, kaupergi, kaupukul, dan sebagainya.

Pemaparan di atas adalah beberapa jawaban tentang bagaimana kaedah penulisan, di, ke, ku, mu, dan kau, yang benar berdasarkan PUEBI. Dan mengingat betapa pentingnya pengetahuan kaedah-kaedah penulisan yang masih kurang tepat oleh para penulis dalam penulisan karyanya. Apalagi bagi para penulis yang enggan membaca dan hanya menganggap kegiatan menulis sekedar hobi di waktu senggang. Menulis itu mempunyai aturan atau kaedah, tanpa mempelajarinya sama halnya dengan sayur yang hambar.


Cirebon, 10 Januari 2020

No comments:

Post a Comment